PENERAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF
PROFESI KEPENDIDIKAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berbicara
tentang profesi kependidikan tak lepas kaitannya dengan apa yang ada di
sekolah. Seperti guru, kepala
sekolah, anak didik serta proses belajar mengajar. Pengembangan
diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan
jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang
telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.
Pada waktu yang lampau, pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya mengenai pekerjaan mengajar terus dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan fakta-fakta dari buku kepada murid, memberi tugas-tugas dan memeriksanya. Sekarang, guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya.
Dalam banyak hal pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, Kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah, dan berbagai pejabat lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan management sekolah.
Tokoh-tokoh pendidikan sekarang menekankan kepada gagasan tentang demokrasi dalam hidup sekolah: guru-guru hendaknya didorong untuk ikut serta dalam pemecahan masalah-masalah administratif yang langsung mempengaruhi status profesionil guru. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan).
Pada waktu yang lampau, pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya mengenai pekerjaan mengajar terus dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan fakta-fakta dari buku kepada murid, memberi tugas-tugas dan memeriksanya. Sekarang, guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya.
Dalam banyak hal pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, Kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah, dan berbagai pejabat lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan management sekolah.
Tokoh-tokoh pendidikan sekarang menekankan kepada gagasan tentang demokrasi dalam hidup sekolah: guru-guru hendaknya didorong untuk ikut serta dalam pemecahan masalah-masalah administratif yang langsung mempengaruhi status profesionil guru. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan).
Administrasi
tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan
kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu
saja tetapi setiap hari secara kontinue. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan
kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
Namun,
administrasi pendidikan seringkali disalahartikan sebagai semata-mata
ketatausahaan pendidikan. Dalam
makalah ini kami menyajikan beberapa hal yang menyangkut administrasi
pendidikan serta peranannya dalam perspektif profesi
kependidikan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan administrasi pendidikan?
2.
Apa
prinsip dasar dan ruang lingkup administrasi pendidikan?
3.
Apa fungsi
dan tujuan administrasi pendidikan?
4.
Bagaimana penerapan administrasi pendidikan dalam perspektif profesi kependidikan?
C.
Tujuan
Dari Rumusan
Masalah tersebut dapat ditarik 4 tujuan, yaitu :
1.
Untuk
mengetahui maksud dari administrasi pendidikan.
2.
Untuk
mengetahui prinsip dasar dan ruang lingkup administrasi pendidikan?
3.
Untuk
mengetahui fungsi dan tujuan administrasi pendidikan.
4.
Untuk
mengetahui penerapan administrasi pendidikan dalam
perspektif profesi kependidikan.
KAJIAN
TEORI
A.
Administrasi Pendidikan.
Kata administrasi berasal dari
bahasa latin ad dan administrare yang menurut Gei (1992) artinya
melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga benar-benar tercapai.
Pengertian administrasi secara lengkap menurut Gei adalah segenap rangkaian
kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang
dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
Ditinjau
dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti
sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara
tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila
diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi meliiputi pekerjaan tata usaha.
Dalam arti luas, administrasi menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan
terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan/program
organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan administrasi
merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.
Dari definisi di atas maka administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian
pokok yaitu: (Sumber: Buku Pengantar
Administrasi Pendidikan)
- Administrasi
merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan manusia.
- Rangkaian
kegiatan itu merupakan suatu proses dan bersifat dinamis.
- Proses
ini dilkukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam satu
organisasi.
- Proses
itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
- Proses
pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara efektif dan efisien.
Disamping adanya pengertian pokok administrasi juga ada
unsur pokok administrasi. Menurut siagian (1986) unsur pokok administrasi
adalah:
- Adanya
kelompok manusia (sedikitnya 2 orang).
- Adanya
tujuan yang akan dicapai.
- Adanya
tugas/fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerjasama).
- Adanya
peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.
Semua unsur pokok tersebut di atas perlu dikelola sedemikian
rupa sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pengertian administrasi di atas selanjutnya akan
dilihat pengertian administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan
merupakan perpaduan dari dua kata, yakni “administrasi” dan “pendidikan”. Pada
hakekatnya administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam
dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha
praktek-praktek pendidikan. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian
dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan
di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata usaha.
Nasution (1994: 245) mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai “proses
keseluruhan semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan
semua fasilitas yang tersedia baik personal, material maupun spiritual untuk
mencapai tujuan pendidikan”.
Sedangkan Nawawi (1998:11) memandang Administrasi Pendidikan
sebagai suatu proses atau kegiatan, yang selanjutnya dikemukakan bahwa “Administrasi Pendidikan adalah serangkaian
kegiatan atau seluruh proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk
mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan
di lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal”.
Di sisi lain menurut Sutjipto & Raflis
(1994) administrasi pendidikan dapat dilihat dari berbagai aspek:
- Bila
dilihat dari segi aspek kerja sama maka administrasi pendidikan dapat
diartikan kerjasama diantara orang-orang/personil sekolah untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Pelaksanaan kegiatan pokok
pendidikan tidaklah mungkin dilakukan seorang diri oleh guru tetapi perlu
ada penataan oleh personil sekolah lainnya.
- Administrasi
pendidikan adalah proses pencapaian tujuan pendidikan yang dimulai dari
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan evaluasi
dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Pengertian administrasi pendidikan telah
pula dirumuskan oleh banyak pakar, antara lain :
1. Administrasi
pendidikan adalah : pelaksanaan / fungsi pejabat pimpinan pendidikan.
2. Administrasi
pendidikan adalah keseluruhan proses / rangkaian usaha kerja sama manusia.
3. Administrasi
pendidikan meliputi kegiatan perencanaan , pengorganisasian, pengawasan, perumusan
policy , pelaporan , korespondensi , pembiayaan dsb
4. Administrasi
pendidikan adalah memanfaatkan sumber daya manusia,material, sarana dan
fasilitas yang tersedia
5. Semua upaya dan
kegiatan administrasi pendidikan di arahkan kepada pencapaian tujuan pendidik.
B. Prinsip
Dasar Administrasi Pendidikan
Berikut
ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai
sukses dalam tugasnya. Beberapa prinsip dasar dalam administrasi antara lain :
(Sumber: Buku Administrasi Pendidikan karangan Drs. H.M. Daryanto)
1. Prinsip
Efisiensi
Administrator
akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana,
dan fasilitas yang ada secara efisien.
2. Prinsip
Pengelolaan
Administrator
akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan
pekerjaan manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
melakukan pemeriksaan (pengontrolan).
3. Prinsip
Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Bila
diharuskan untuk memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu
yang sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif.
Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja
karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka
pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.
4. Prinsip
Kepemimpinan yang Efektif
Seorang
administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya
kepemimimpinan yang efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human
relationship), Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi
(sikon) yang ada.
Adapun
tentang gaya kepemimpinan yang efektif adalah mampu memelihara hubungan baik
dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan pembagian dan
penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai dengan jenis
pekerjaanya.
5. Prinsip
Kerjasama
Administrator
dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan
kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal. Adapun
prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 sebagai landasan operasional
kegiatan administrasi di sekolah adalah berikut ini: (Sumber: Buku Administrasi
Pendidikan karangan Drs. H.M.
Daryanto)
·
Prinsip Fleksibilitas
Penyelenggaraan
pendidikan di sekolah harus memperhatikan faktor-faktor ekosistem dan kemampuan
menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pendidikan sekolah.
·
Prinsip Efisien dan Efektivitas
Efisiensi
tidak hanya dalam penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga dalam
pendayagunaan tenaga secara optimal.
·
Prinsip berorientasi pada Tujuan
Semua
kegiatan pendidikan harus beriorientasi untuk mencapai tujuan. Administrasi
pendidikan di sekolah merupakan komponen dalam sistem pendidikan maka untuk
menjamin tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan
harus menjadi sandaran orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi
pendidikan di sekolah.
·
Prinsip Kontinuitas
Prinsip
kontinuitas ini merupakan landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan
administrasi di sekolah. Karena itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus
memiliki hirarki yang saling berhubungan.
·
Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Setiap
manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu masyarakat
ataupun pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang dapat mendukung
dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan,
prinsip tersebut perlu digunakan sebagai landasan operasional.
C.
Fungsi
Administrasi Pendidikan di Sekolah.
Jika dihubungkan dengan administrasi
pendidikan maka bisa diartikan bahwa fungsi merupakan upaya peningkatan
efektifitas unsur-unsur pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan itu
sendiri. Fungsi administrasi pendidikan itu meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan dan penilaian. (Sumber: Buku Administrasi
Pendidikan karangan Drs.Burhanuddin
Yusak )
1. Fungsi
perencanaan.
Pendidikan
merupakan fungsi yang sangat penting dari administrasi karena fungsi ini memang
berperan banyak dalam hal memberi petunjuk pada pelaksanaan pendidikan, acuan
untuk memonitorkemajuan dan pelaksanaan program pendidikan kriteria dalam
penilaian untuk mengetahui ada tidaknya hambatan atau bahkan penyimpangan dan
dapat menjadi media inovasi.
Dalam perencanaan itu sendiri akan menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dimana dan siapa yang melakukan hal itu. Dalam fungsi terkandung kegiatan menetapkan tujuan, mengambil keputusan mengadakan peramalan atau perkiraan, dan memprakarsai strategi pelaksanaan. Lalu dapat dinyatakan perencanaan adalah menetapkan terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai dan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.
Dalam perencanaan itu sendiri akan menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dimana dan siapa yang melakukan hal itu. Dalam fungsi terkandung kegiatan menetapkan tujuan, mengambil keputusan mengadakan peramalan atau perkiraan, dan memprakarsai strategi pelaksanaan. Lalu dapat dinyatakan perencanaan adalah menetapkan terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai dan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.
2. Fungsi
Pengorganisasian
Fungsi
administrasi yang kedua adalah pengorganisasian, yang berarti upaya membina dan
memapankan hubungan antar kegiatan dan faktor fisik yang harus dilakukan dan
diperlukan, mengkooordinasikan sumber yang ada, pimpinan mendesain struktur
formal bagi tugas dan hubungan kewenangan yang akan menjamin efektifitas dalam
pencapaian tujuan. Pengorganisasian berurusan dengan pembagian jabatan yang
harus dikerjakan, penetapan kelompok pekerjaan, dan pemerataan tanggung jawab
dalam pekerjaan. Prinsip yang dianut dalam pengoorganisian adalah pembagian
kerja, rintangan, departemenisasi dan otoritas atau wewenang.
3. Fungsi
Pengawasan
Fungsi
lainnya dalam administrasi pengawasan yang bisa diartikan menguji, memeriksa,
pertikasi dan mengecek segala sesuatu yang terjadi itu sesuai atau tidak dengan
rencana, instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip yang telah dimapankan.
Pengawasan ini bersumber dari rencana dan tujuan organisasi.
4. Fungsi
Penilaian
Fungsi
penilaian berarti proses monitoring kegiatan. Untuk menetapkan apakah satuan-satuan
organisasi telah berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan, jika belum
tercapai dapat dilakukan perbaikan. Proses penilaian meliputi pengukuran,
perbandingan dan perbaikan.
Semua fungsi tersebut satu sama lain
bertalian sangat erat. Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan
dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus
dikelola melalui suatu tahapan proses
yang merupakan daur (siklus). Adapun proses administrasi pendidikan itu
meliputi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi,
supervise kepegawaian dan pembiayaan dan evaluasi. Untuk mendapat gambaran yang
lebih jelas, di bawah ini akan diuraikan secara lebih rinci.
- Perencanaan (Planning)
Langkah-langkah dalam perencanaan
meliputi hal-hal sebagai berikut: (Sumber: Buku Administrasi
Pendidikan karangan Drs.Burhanuddin
Yusak )
·
Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
·
Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang
akan dilakukan.
·
Mengumpulkan informasi-informasi yang diperlukan.
·
Menentukan tahap-tahap dan rangkaian tindakan.
·
Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan
dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekarjaan itu akan diselesaikan.
Syarat-syarat perencanaan
Dalam menyusun perencanaan
syarat-syarat berikut perlu diperhatikan:
·
Perencanaan harus didasrkan atas tujuan yang jelas.
·
Bersifat sederhana, realistis dan praktis.
·
Terinci, memuat segala uraian serta klarifikasi
kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah di pedomani dan dijalankan.
·
Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan
dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu.
·
Terdapat perimbangan antara bermacam-macam bidang yang
digarap dalam perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing.
·
Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya dan waktu
serta kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia
sebaik-baiknya.
·
Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya
duplikasi pelaksanaan
Merencanakan
berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga, biaya dan waktu, juga
membatasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan menghindari adanya
duplikasi-duplikasi atau tugas-tugas/pekerjaan rangkap yang dapat menghambat
jalannya penyelesaian. Jadi, perencanaan sebagai suatu fungsi administrasi
pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
“perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pedndidikan”.
“perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pedndidikan”.
- Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian
merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara
orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan. Di dalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian
tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang
dan bagian-bagian, sehingga dari situ dapat terciptalah adanya
hubungan-hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian
sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin
pendidikan termasuk kepala sekolah. Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan
sekolah sehari-sehari terdapat bermacam-macam jenis pekerjaan yang memerlukan
kecakapan dan keterampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Keragaman
tugas dan pekerjaan semacam itu tidak mungkin dilakukan dan dipikul sendiri
oleh seorang pemimpin. Dalam hal inilah terletak bagaimana kecakapan kepala sekolah
mengorganisasi guru-guru dan pegawai sekolah lainnya dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari sehingga tercipta adanya hubungan kerja sama yang harmonis dan
lancar.
Yang perlu
diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan dengan penglaman,bakat, minat,
pengetahuan dan kepribadian masing-masing prang yang dikperlukan dalam
menjalankan tugas-tugas tersebut. Dengan demikian ,pengorganisasian sebagai
salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
“pengorganisasian adalah
aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga
terwujudlah kesatuan usaha dealam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan
pendidikan”.
- Pengkoordinasian (Coordinating)
Adanya
bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan
adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat
menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau
kesimpangsiuran dalam tindakan.
Pengkoordinasian
diartikan sebagai usaha untuk menyatu padukan kegiatan dari berbagai individu
agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota dalam usaha mencapai
tujuan. Usaha pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai cara,seperti:
(a)melaksanakan penjelasan singkat (briefing); (b)mengadakan rapat kerja; (c)
memberikan unjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, dan(d) memberikan balikan
tentang hasil suatu kegiatan.(Soetjipto:137:2004)
Dengan
demikian,koordinasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat
disimpulkan sebagai berikut: “koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang,
material, pikiran-pkiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang
harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan”.
- Komunikasi
Dalam
melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan menyampaikan
gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sanat penting.
Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari pada sekedar
menyalurkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara lisan
atau tertulis.
Komunikasi
secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas
dari pada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara
informal dan secara formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan
kejelasannya.
Menurut
sifatnya, komunikasi ada dua macam yaitu komunikasi bebas dan komunikasi
terbatas. Dalam komunikasi bebas, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan
setiap anggota yang lain. sedangkan dalam komunikasi terbatas, setiap anggota
hanya dapat berhubungan dengan beberapa anggota tertentu saja. Dengan demikian,
organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
“komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi”.
“komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi”.
- Supervisi
Setiap
pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.
Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu,
supervise haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
- Kepegawaian (Staffing)
Sama halnya
dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah diuraikan terdahulu
kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan
fungsi-fungsi administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang
menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri.
Aktivitas
yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih,
menempatkan dan membimbing personel.
Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk personel-personel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu dipilih dan di angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu di perhatikan.
Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk personel-personel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu dipilih dan di angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu di perhatikan.
- Pembiayaan
Biaya/pambiayaan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi karena
biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa
biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu
organisasi. Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua
memerlukan adanya biaya., itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah
mulai dipikirkan sejak pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain: (Sumber:http://marlinafis.blogspot.com/2010/04/administrasi-pendidikan-di-sekolah.html)
·
Perencanaan
tentang berapa biaya yang diperlukan
·
Darimana dan bagaimana biaya itu dapat
diperoleh/diusahakan.
·
Bagaimana penggunaanya
·
Siapa yang akan melaksanakannya
·
Bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya, dll
- Penilaian (Evaluating)
Evaluasi
sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan
mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses
keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai denhan rencana atau program yang
telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan,
baik yang dilakukan oleh unsur pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya
evaluasi.
Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan serta kemacetan-kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya dapat diusahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya. (Purwanto:15-22:2007)
Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan serta kemacetan-kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya dapat diusahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya. (Purwanto:15-22:2007)
Secara lebih
rinci maksud penilaian (evaluasi) adalah: (Sumber:http://marlinafis.blogspot.com/2010/04/administrasi-pendidikan-di-sekolah.html)
·
Memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir
suatu periode kerja, pekerjaan tersebut berhasil.
·
Menjamin cara bekerja yang efektif dan efesien.
·
Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan
untuk menghindari situasi yang dapat merusak.
·
Memajukan kesanggupan para personel dalam
mengembangkan organisasi. (Soetjipto, 2004).
Perlu
ditekankan disini bahwa fungsi-fungsi pokok yang telah dibicarakan di atas satu
sama lain sangat erat hubungannya, dan kesemuanya merupakan suatu proses
keseluruhan yang tidak terpisahkan satu sama lain dan merupakan rangkaian
kegiatan yang kontinue.
D.
Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan pendidikan
perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: a). tujuan pendidikan
merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman
tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan
titik berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c), tujuan
pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi
pendidikan di jenjang pendidikan itu.
Tujuan administrasi pada umumnya
adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan
kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Sergiovanni dan carver (1975) (dalam burhanuddin, 2005) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu:
Sergiovanni dan carver (1975) (dalam burhanuddin, 2005) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu:
1. efektifitas
produksi;
2. efesiensi;
3. kemampuan
menyesuaikan diri (adaptivenes);
4. kepuasan
kerja.
Keempat tujuan tersebut digunakan
sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah.
Sebagai contoh: sekolah mempunyai fungsi untuk mencapai efektivitas produksi,
yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam
pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu
menggunakan dana, dan tenaga seminimal mungkin, tetapi memberikan hasil sebaik
mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan
dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkunganya yang baru dan selanjutnya
lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberikan kepuasan kerja
kepada mereka.
Dari yang telah disebutkan di atas bahwa tujuan administrasi
pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Namun pada garis
besarnya ada dua tujuan administrasi yang harus di capai oleh setiap jenjang
dan jenis sekolah baik yang berstatus negeri maupun swasta. (Sumber:http://marlinafis.blogspot.com/2010/04/administrasi-pendidikan-di-sekolah.html)
·
Tujuan pertama adalah administrsi pendidikan harus
diupayakan sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efektif , Artinya
pelaksanaan pendidikan harus mencapai hasil sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.
·
Tujuan kedua adalah : Administrasi pendidikan harus
pula diupayakan sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efisien Artinya
perbandingan terbaik antara pelaksanaan pendidikan dengan hasil yang akan
dicapai.
Administrasi pendidikan biasnya di terapkan di sekolah, tujuan
administrasi pendidikan di sekolah dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek,
jangka menegah dan jangka panjang. Berikut akan di jelaskan tujuan administrasi
pendidikan di sekolah.
- Tujuan
jangka pendek
Tujuannya adalah agar tersusun dan terlaksanannya suatu
sistem pengelolaan instrumental dari proses pendidikan guna pencapai
pelaksanaan pendidikan disekolah secara efektif dan efisien dan menunjang
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
2.
Tujuan
jangka menengah
Tujuannya adalah menunjang
tercapaianya tujuan institutional masing-masing jenis dan jenjang pendidikan
seperti yang digariskan oleh kurikulum.
3.
Tujuan
jangka panjang
Untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan nasional seperti digariskan oleh UU Sisdiknas No.2 Tahun 1989.
E. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Ruang lingkup administrasi pendidikan
pada garis besarnya terbagi atas tiga bidang yaitu : (Sumber:http://baktiwaluyo.wordpress.com/2012/02/22/profesi-kependidikan-konsep-dasar-administrasi-pendidikan/)
a.
Bidang kependidikan , meliputi kurikulum
/ pengajaran , metode mengajar, evaluasi dan supervisi pengajaran
b.
Bidang personil , meliputi unsure
manusia yang mengajar , yang belajar dan pihak yang membantu proses belajar
mengajar
c.
Bidang sarana dan prasarana , alat fasilitas
dan keuangan yang menunjang kelancaran kegiatan belajar - mengajar
F. Penerapan Administrasi
Pendidikan dalam Perspektif Profesi Kependidikan
Administrasi sangat
perlu diterapkan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia
pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai
administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi
tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang
terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang
administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang
sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan
saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi
tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara
kontinyu.
Pelaksanaan
administrasi dalam bentuk tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ke-Tata
Usahaan di sebuah lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting,
terkait di berbagai bidang, baik pencatatan, maupun surat menyurat bahkan
masalah hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa
dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa
dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan
mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar.
Oleh karena itu kebenaran data administrasi menuntut kejujuran dan
kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang
demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti fisik ditinjau
dari aspek hukum.
Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi
mulai dari data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi
ekonomi siswa, sangat diperlukan baik oleh perorangan maupun
lembaga-lembaga pemerintah dan swasta, maupun untuk kepentingan penelitian
mahasiswa. Karena administrasi adalah upaya menjadikan
kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih
efektif maka dalam rangka memberikan pelayanan yang
baik, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan
untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan
data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu
format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat
ini.
Administrasi
pendidikan sangatlah penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
operasional pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan suatu
lembaga pendidikan serta untuk menentukan maju mundurnya suatu instansi atau
lembaga yang mereka garap, suatu sekolah dapat berjalan baik dan berarah jika
setiap tahun sekolah itu menentukan dan merencanakan kebijakan yang akan
dijalankan pada tahun itu.
Dalam
penerapan administrasi pendidikan pada perspektif profesi kependidikan atau
dalam sekolah diperlukan peran guru begitu pula peran. Berikut ini akan dibahas
mengenai peran guru dalam pengadministrasian.
Peran Guru Dalam Pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan
kegiatan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai berikut ;
(Sumber: Buku Menjadi
Guru Profesional)
·
Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian
kegiatan-kegiatan pendidikan.
·
Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan
sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat.
·
Orang yang ahli dalam mata pencaharian.
·
Penegak disiplin, guru harus menjaga agar tercapai
suatu disiplin.
·
Pelaksanan administrasi pendidikan, disamping menjadi
pengajar, gurupun beranggungjawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia
harus mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
·
Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda
terletak ditangan guru.
·
Penerjemah kepada masyarakat, artiya guru beerperan
untuk menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada
masyarakat, khususnya masalah-masalah pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu
lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan
nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai
komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan
kerjanya.
Di sekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah
melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya
telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat
penting.
Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian
kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah,
keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan,
baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang
sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan
bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk
guru harus terlibat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
mengkaji materi, kami dapat menyimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok organisasi dalam hal ini adalah siapa
saja yang terlibat dalam lembaga pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan tertentu
utamanya lembaga pendidikan formal untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah di rencanakan secara efektif dan efisien.
Untuk
mencapai kesuksesan dalam menjalani kegiatan administrasi pendidikan di sekolah
ada beberapa dasar atau prinsip yang perlu diperhatikan agar administrator
dapat mencapai sukses dalam tugasnya. Beberapa prinsip dalam administrasi
tersebut yaitu prinsip efisiensi, prinsip pengelolaan, perinsip pengutamaan
tugas pengelolaan, prinsip kepemimpinan yang efektif, prinsip kerjasama.
Dalam upaya peningkatan efektifitas
unsur-unsur pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri terdapat
beberapa fungsi administrasi yang harus diperhatikan. Fungsi administrasi
pendidikan itu meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan
penilaian.
Dari materi yang telah dijelaskan
dapat pula disimpulkan bahwa tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan
efektifitas penyelenggaraan operasional pendidikan serta sistem pendidikan kearah yang lebih baik lagi dalam mencapai tujuan pendidikan.
Jelaslah
bahwa penerapan administrasi sangat penting di sekolah. Penerapan administrasi
ini juga harus didukung oleh peran seluruh personel sekolah antara
lain yaitu guru dan kepala sekolah.
B. Saran
Dengan terselesainya makalah kelompok kami, kami menyarankan agar seluruh
personel sekolah antara lain guru dan kepala sekolah dapat menerapkan
administrasi pendidikan dengan sebaik-baiknya karena administrasi pendidikan
merupakan upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Kamipun membutuhkan kritik
san saran agar makalah yang kami buat ini dapat lebih menarik dari sebelumnya
untuk penerapan administrasi pendidikan dalam perspektif profesi kependidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Daryanto,
Drs. H.M. Administrasi Pendidikan, Rekaka Cipta: 2001
Burhanudin,
Drs. Yusak. Administrasi Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung: 2005
Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. PT Remaja, Bandung: 2002
Husain, S
Mochtar. Pengantar Administrasi
Pendidikan. FIP-UNM, Makassar: 2011
(diakses
pada hari Selasa, 9 Oktober 2012)
(diakses
pada hari Selasa, 9 Oktober 2012)
Smoga Postingannya bermanfaat buat semuaya
Don't Forget to follow twitter aku, tinggal klik link ini https://twitter.com/SitiBahriahIra
Smoga Postingannya bermanfaat buat semuaya
Don't Forget to follow twitter aku, tinggal klik link ini https://twitter.com/SitiBahriahIra