Minggu, 23 Desember 2012

PENERAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF PROFESI KEPENDIDIKAN


PENERAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF PROFESI KEPENDIDIKAN


PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berbicara tentang profesi kependidikan tak lepas kaitannya dengan apa yang ada di sekolah. Seperti guru, kepala sekolah, anak didik serta proses belajar mengajar. Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.
            Pada waktu yang lampau, pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya mengenai pekerjaan mengajar terus dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan fakta-fakta dari buku kepada murid, memberi tugas-tugas dan memeriksanya. Sekarang, guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya.
            Dalam banyak hal pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, Kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah, dan berbagai pejabat lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan management sekolah.
            Tokoh-tokoh pendidikan sekarang menekankan kepada gagasan tentang demokrasi dalam hidup sekolah: guru-guru hendaknya didorong untuk ikut serta dalam pemecahan masalah-masalah administratif yang langsung mempengaruhi status profesionil guru. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan).
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinue. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
Namun, administrasi pendidikan seringkali disalahartikan sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan. Dalam makalah ini kami menyajikan beberapa hal yang menyangkut administrasi pendidikan serta  peranannya dalam perspektif profesi kependidikan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan?
2.      Apa prinsip dasar dan ruang lingkup administrasi pendidikan?
3.      Apa fungsi dan tujuan administrasi pendidikan?
4.      Bagaimana penerapan administrasi pendidikan dalam perspektif profesi kependidikan?
C.    Tujuan
Dari Rumusan Masalah tersebut dapat ditarik 4 tujuan, yaitu :
1.      Untuk mengetahui maksud dari administrasi pendidikan.
2.      Untuk mengetahui prinsip dasar dan ruang lingkup administrasi pendidikan?
3.      Untuk mengetahui fungsi dan tujuan administrasi pendidikan.
4.      Untuk mengetahui penerapan administrasi pendidikan dalam perspektif profesi kependidikan.
KAJIAN TEORI
A.    Administrasi Pendidikan.
Kata administrasi berasal dari bahasa latin ad dan administrare yang menurut Gei (1992) artinya melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga benar-benar tercapai. Pengertian administrasi secara lengkap menurut Gei adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas, administrasi menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.
            Dari definisi di atas maka administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian pokok yaitu: (Sumber: Buku Pengantar Administrasi Pendidikan)
  1. Administrasi merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan manusia.
  2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses dan bersifat dinamis.
  3. Proses ini dilkukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam satu organisasi.
  4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara efektif dan efisien.
Disamping adanya pengertian pokok administrasi juga ada unsur pokok administrasi. Menurut siagian (1986) unsur pokok administrasi adalah:
  1. Adanya kelompok manusia (sedikitnya 2 orang).
  2. Adanya tujuan yang akan dicapai.
  3. Adanya tugas/fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerjasama).
  4. Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.
Semua unsur pokok tersebut di atas perlu dikelola sedemikian rupa sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pengertian administrasi di atas selanjutnya akan dilihat pengertian administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata, yakni “administrasi” dan “pendidikan”. Pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata usaha.
Nasution (1994: 245) mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai “proses keseluruhan semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik personal, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan”.
Sedangkan Nawawi (1998:11) memandang Administrasi Pendidikan sebagai suatu proses atau kegiatan, yang selanjutnya dikemukakan bahwa “Administrasi Pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau seluruh proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal”.
Di sisi lain menurut Sutjipto & Raflis (1994) administrasi pendidikan dapat dilihat dari berbagai aspek:
  1. Bila dilihat dari segi aspek kerja sama maka administrasi pendidikan dapat diartikan kerjasama diantara orang-orang/personil sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Pelaksanaan kegiatan pokok pendidikan tidaklah mungkin dilakukan seorang diri oleh guru tetapi perlu ada penataan oleh personil sekolah lainnya.
  2. Administrasi pendidikan adalah proses pencapaian tujuan pendidikan yang dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan evaluasi dalam pencapaian tujuan pendidikan.
      Pengertian administrasi pendidikan telah pula dirumuskan oleh banyak pakar, antara lain :
1.      Administrasi pendidikan adalah : pelaksanaan / fungsi pejabat pimpinan pendidikan.
2.      Administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses / rangkaian usaha kerja sama manusia.
3.      Administrasi pendidikan meliputi kegiatan perencanaan , pengorganisasian, pengawasan, perumusan policy , pelaporan , korespondensi , pembiayaan dsb
4.      Administrasi pendidikan adalah memanfaatkan sumber daya manusia,material, sarana dan fasilitas yang tersedia
5.      Semua upaya dan kegiatan administrasi pendidikan di arahkan kepada pencapaian tujuan pendidik.

B.     Prinsip Dasar Administrasi Pendidikan
Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai sukses dalam tugasnya. Beberapa prinsip dasar dalam administrasi antara lain : (Sumber: Buku Administrasi Pendidikan karangan Drs. H.M. Daryanto)
1.      Prinsip Efisiensi
Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara efisien.
2.      Prinsip Pengelolaan
Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan pekerjaan manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan).
3.      Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Bila diharuskan untuk memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu yang sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif. Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.
4.      Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya kepemimimpinan yang efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human relationship), Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) yang ada.
Adapun tentang gaya kepemimpinan yang efektif adalah mampu memelihara hubungan baik dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan pembagian dan penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai dengan jenis pekerjaanya.
5.      Prinsip Kerjasama
Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 sebagai landasan operasional kegiatan administrasi di sekolah adalah berikut ini: (Sumber: Buku Administrasi Pendidikan karangan Drs. H.M. Daryanto)
·         Prinsip Fleksibilitas
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus memperhatikan faktor-faktor ekosistem dan kemampuan menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pendidikan sekolah.
·         Prinsip Efisien dan Efektivitas
Efisiensi tidak hanya dalam penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga dalam pendayagunaan tenaga secara optimal.
·         Prinsip berorientasi pada Tujuan
Semua kegiatan pendidikan harus beriorientasi untuk mencapai tujuan. Administrasi pendidikan di sekolah merupakan komponen dalam sistem pendidikan maka untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan harus menjadi sandaran orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan di sekolah.
·         Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas ini merupakan landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan administrasi di sekolah. Karena itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus memiliki hirarki yang saling berhubungan.
·         Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu masyarakat ataupun pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang dapat mendukung dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, prinsip tersebut perlu digunakan sebagai landasan operasional.
C.    Fungsi Administrasi Pendidikan di Sekolah.
Jika dihubungkan dengan administrasi pendidikan maka bisa diartikan bahwa fungsi merupakan upaya peningkatan efektifitas unsur-unsur pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Fungsi administrasi pendidikan itu meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan penilaian. (Sumber: Buku Administrasi Pendidikan karangan Drs.Burhanuddin Yusak )
1.      Fungsi perencanaan.
Pendidikan merupakan fungsi yang sangat penting dari administrasi karena fungsi ini memang berperan banyak dalam hal memberi petunjuk pada pelaksanaan pendidikan, acuan untuk memonitorkemajuan dan pelaksanaan program pendidikan kriteria dalam penilaian untuk mengetahui ada tidaknya hambatan atau bahkan penyimpangan dan dapat menjadi media inovasi.
Dalam perencanaan itu sendiri akan menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dimana dan siapa yang melakukan hal itu. Dalam fungsi terkandung kegiatan menetapkan tujuan, mengambil keputusan mengadakan peramalan atau perkiraan, dan memprakarsai strategi pelaksanaan. Lalu dapat dinyatakan perencanaan adalah menetapkan terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai dan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.
2.      Fungsi Pengorganisasian
Fungsi administrasi yang kedua adalah pengorganisasian, yang berarti upaya membina dan memapankan hubungan antar kegiatan dan faktor fisik yang harus dilakukan dan diperlukan, mengkooordinasikan sumber yang ada, pimpinan mendesain struktur formal bagi tugas dan hubungan kewenangan yang akan menjamin efektifitas dalam pencapaian tujuan. Pengorganisasian berurusan dengan pembagian jabatan yang harus dikerjakan, penetapan kelompok pekerjaan, dan pemerataan tanggung jawab dalam pekerjaan. Prinsip yang dianut dalam pengoorganisian adalah pembagian kerja, rintangan, departemenisasi dan otoritas atau wewenang.
3.      Fungsi Pengawasan
Fungsi lainnya dalam administrasi pengawasan yang bisa diartikan menguji, memeriksa, pertikasi dan mengecek segala sesuatu yang terjadi itu sesuai atau tidak dengan rencana, instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip yang telah dimapankan. Pengawasan ini bersumber dari rencana dan tujuan organisasi.
4.      Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian berarti proses monitoring kegiatan. Untuk menetapkan apakah satuan-satuan organisasi telah berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan, jika belum tercapai dapat dilakukan perbaikan. Proses penilaian meliputi pengukuran, perbandingan dan perbaikan.
Semua fungsi tersebut satu sama lain bertalian sangat erat. Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu tahapan proses yang merupakan daur (siklus). Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi, supervise kepegawaian dan pembiayaan dan evaluasi. Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, di bawah ini akan diuraikan secara lebih rinci.
  1. Perencanaan (Planning)
Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut: (Sumber: Buku Administrasi Pendidikan karangan Drs.Burhanuddin Yusak )
·         Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
·         Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
·         Mengumpulkan informasi-informasi yang diperlukan.
·         Menentukan tahap-tahap dan rangkaian tindakan.
·         Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekarjaan itu akan diselesaikan.
Syarat-syarat perencanaan
Dalam menyusun perencanaan syarat-syarat berikut perlu diperhatikan:
·         Perencanaan harus didasrkan atas tujuan yang jelas.
·         Bersifat sederhana, realistis dan praktis.
·         Terinci, memuat segala uraian serta klarifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah di pedomani dan dijalankan.
·         Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu.
·         Terdapat perimbangan antara bermacam-macam bidang yang digarap dalam perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing.
·         Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia sebaik-baiknya.
·         Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan
Merencanakan berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga, biaya dan waktu, juga membatasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan menghindari adanya duplikasi-duplikasi atau tugas-tugas/pekerjaan rangkap yang dapat menghambat jalannya penyelesaian. Jadi, perencanaan sebagai suatu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
“perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pedndidikan”.
  1. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga dari situ dapat terciptalah adanya hubungan-hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah. Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan sekolah sehari-sehari terdapat bermacam-macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan keterampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Keragaman tugas dan pekerjaan semacam itu tidak mungkin dilakukan dan dipikul sendiri oleh seorang pemimpin. Dalam hal inilah terletak bagaimana kecakapan kepala sekolah mengorganisasi guru-guru dan pegawai sekolah lainnya dalam menjalankan tugasnya sehari-hari sehingga tercipta adanya hubungan kerja sama yang harmonis dan lancar.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan dengan penglaman,bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian masing-masing prang yang dikperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut. Dengan demikian ,pengorganisasian sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
“pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dealam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan”.
  1. Pengkoordinasian (Coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpangsiuran dalam tindakan.
Pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk menyatu padukan kegiatan dari berbagai individu agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota dalam usaha mencapai tujuan. Usaha pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai cara,seperti: (a)melaksanakan penjelasan singkat (briefing); (b)mengadakan rapat kerja; (c) memberikan unjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, dan(d) memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan.(Soetjipto:137:2004)
Dengan demikian,koordinasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut: “koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pkiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan”.
  1. Komunikasi
Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sanat penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari pada sekedar menyalurkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis.
Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas dari pada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara informal dan secara formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya.
Menurut sifatnya, komunikasi ada dua macam yaitu komunikasi bebas dan komunikasi terbatas. Dalam komunikasi bebas, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggota yang lain. sedangkan dalam komunikasi terbatas, setiap anggota hanya dapat berhubungan dengan beberapa anggota tertentu saja. Dengan demikian, organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
“komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi”.
  1. Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervise haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
  1. Kepegawaian (Staffing)
Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah diuraikan terdahulu kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan fungsi-fungsi administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri.
Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.
Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk personel-personel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu dipilih dan di angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu di perhatikan.
  1. Pembiayaan
Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi. Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan adanya biaya., itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan sejak pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain: (Sumber:http://marlinafis.blogspot.com/2010/04/administrasi-pendidikan-di-sekolah.html)
·         Perencanaan  tentang berapa biaya yang diperlukan
·         Darimana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan.
·         Bagaimana penggunaanya
·         Siapa yang akan melaksanakannya
·         Bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya, dll
  1. Penilaian (Evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsur pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi.
Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan serta kemacetan-kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya dapat diusahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya. (Purwanto:15-22:2007)
Secara lebih rinci maksud penilaian (evaluasi) adalah: (Sumber:http://marlinafis.blogspot.com/2010/04/administrasi-pendidikan-di-sekolah.html)
·         Memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja, pekerjaan tersebut berhasil.
·         Menjamin cara bekerja yang efektif dan efesien.
·         Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk menghindari situasi yang dapat merusak.
·         Memajukan kesanggupan para personel dalam mengembangkan organisasi. (Soetjipto, 2004).
Perlu ditekankan disini bahwa fungsi-fungsi pokok yang telah dibicarakan di atas satu sama lain sangat erat hubungannya, dan kesemuanya merupakan suatu proses keseluruhan yang tidak terpisahkan satu sama lain dan merupakan rangkaian kegiatan yang kontinue.
D.    Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: a). tujuan pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c), tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.
Tujuan administrasi pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sergiovanni dan carver (1975) (dalam burhanuddin, 2005) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu:
1.      efektifitas produksi;
2.      efesiensi;
3.      kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes);
4.      kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah mempunyai fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu menggunakan dana, dan tenaga seminimal mungkin, tetapi memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkunganya yang baru dan selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberikan kepuasan kerja kepada mereka.
Dari yang telah disebutkan di atas bahwa tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Namun pada garis besarnya ada dua tujuan administrasi yang harus di capai oleh setiap jenjang dan jenis sekolah baik yang berstatus negeri maupun swasta. (Sumber:http://marlinafis.blogspot.com/2010/04/administrasi-pendidikan-di-sekolah.html)
·         Tujuan pertama adalah administrsi pendidikan harus diupayakan sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efektif , Artinya pelaksanaan pendidikan harus mencapai hasil sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
·         Tujuan kedua adalah : Administrasi pendidikan harus pula diupayakan sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efisien Artinya perbandingan terbaik antara pelaksanaan pendidikan dengan hasil yang akan dicapai.
Administrasi pendidikan biasnya di terapkan di sekolah, tujuan administrasi pendidikan di sekolah dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang. Berikut akan di jelaskan tujuan administrasi pendidikan di sekolah.
  1. Tujuan jangka pendek
Tujuannya adalah agar tersusun dan terlaksanannya suatu sistem pengelolaan instrumental dari proses pendidikan guna pencapai pelaksanaan pendidikan disekolah secara efektif dan efisien dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
2.      Tujuan jangka menengah
Tujuannya adalah menunjang tercapaianya tujuan institutional masing-masing jenis dan jenjang pendidikan seperti yang digariskan oleh kurikulum.
3.      Tujuan jangka panjang
Untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan  nasional seperti digariskan oleh UU Sisdiknas No.2 Tahun 1989.
E.     Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Ruang lingkup administrasi pendidikan pada garis besarnya terbagi atas tiga bidang yaitu : (Sumber:http://baktiwaluyo.wordpress.com/2012/02/22/profesi-kependidikan-konsep-dasar-administrasi-pendidikan/)
a.       Bidang kependidikan , meliputi kurikulum / pengajaran , metode mengajar, evaluasi dan supervisi pengajaran
b.      Bidang personil , meliputi unsure manusia yang mengajar , yang belajar dan pihak yang membantu proses belajar mengajar
c.       Bidang sarana dan prasarana , alat fasilitas dan keuangan yang menunjang kelancaran kegiatan belajar - mengajar
F.     Penerapan Administrasi Pendidikan dalam Perspektif Profesi Kependidikan
Administrasi sangat perlu diterapkan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinyu.
Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ke-Tata Usahaan di sebuah lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik pencatatan, maupun surat menyurat bahkan masalah  hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu kebenaran  data administrasi menuntut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti fisik ditinjau dari aspek  hukum.
 Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai dari data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, sangat diperlukan  baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta, maupun untuk kepentingan penelitian mahasiswa. Karena administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif maka dalam rangka memberikan pelayanan yang baik, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.
Administrasi pendidikan sangatlah penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan operasional pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan suatu lembaga pendidikan serta untuk menentukan maju mundurnya suatu instansi atau lembaga yang mereka garap, suatu sekolah dapat berjalan baik dan berarah jika setiap tahun sekolah itu menentukan dan merencanakan kebijakan yang akan dijalankan pada tahun itu.
Dalam penerapan administrasi pendidikan pada perspektif profesi kependidikan atau dalam sekolah diperlukan peran guru begitu pula peran. Berikut ini akan dibahas mengenai peran guru dalam pengadministrasian.
Peran Guru Dalam Pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai berikut ; (Sumber: Buku Menjadi Guru Profesional)
·         Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan.
·         Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat.
·         Orang yang ahli dalam mata pencaharian.
·         Penegak disiplin, guru harus menjaga agar tercapai suatu disiplin.
·         Pelaksanan administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, gurupun beranggungjawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
·         Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak ditangan guru.
·         Penerjemah kepada masyarakat, artiya guru beerperan untuk menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya masalah-masalah pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.
Di sekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.
Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah mengkaji materi, kami dapat menyimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok organisasi dalam hal ini adalah siapa saja yang terlibat dalam lembaga pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan tertentu utamanya lembaga pendidikan formal untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah di rencanakan secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai kesuksesan dalam menjalani kegiatan administrasi pendidikan di sekolah ada beberapa dasar atau prinsip yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai sukses dalam tugasnya. Beberapa prinsip dalam administrasi tersebut yaitu prinsip efisiensi, prinsip pengelolaan, perinsip pengutamaan tugas pengelolaan, prinsip kepemimpinan yang efektif, prinsip kerjasama.
Dalam upaya peningkatan efektifitas unsur-unsur pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri terdapat beberapa fungsi administrasi yang harus diperhatikan. Fungsi administrasi pendidikan itu meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan penilaian.
Dari materi yang telah dijelaskan dapat pula disimpulkan bahwa tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan operasional pendidikan serta sistem pendidikan kearah yang lebih baik lagi dalam mencapai tujuan pendidikan.
Jelaslah bahwa penerapan administrasi sangat penting di sekolah. Penerapan administrasi ini juga harus didukung oleh peran seluruh personel sekolah antara lain yaitu guru dan kepala sekolah.

B.     Saran
Dengan terselesainya makalah kelompok kami, kami menyarankan agar seluruh personel sekolah antara lain guru dan kepala sekolah dapat menerapkan administrasi pendidikan dengan sebaik-baiknya karena administrasi pendidikan merupakan upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Kamipun membutuhkan kritik san saran agar makalah yang kami buat ini dapat lebih menarik dari sebelumnya untuk penerapan administrasi pendidikan dalam perspektif profesi kependidikan.




DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Drs. H.M. Administrasi Pendidikan, Rekaka Cipta: 2001
Burhanudin, Drs. Yusak. Administrasi Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung: 2005
Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. PT Remaja, Bandung: 2002
Husain, S Mochtar. Pengantar Administrasi Pendidikan. FIP-UNM, Makassar: 2011
(diakses pada hari Selasa, 9 Oktober 2012)
(diakses pada hari Selasa, 9 Oktober 2012)




Smoga Postingannya bermanfaat buat semuaya
Don't Forget to follow twitter aku, tinggal klik link ini https://twitter.com/SitiBahriahIra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar